Archive for 2013
Sweet Home
Sejauh apapun kamu pergi, seberapa lamapun kamu pergi...kepada
rumah dan keluargalah kamu kembali...dan itu menjadi tempat yang sangat
istimewa....
pergilah..,merantaulah untuk
menjemput cita-citamu, menjemput impianmu, menjemput masa depanmu, toh semua
itu tak akan memutus tali silaturrahim bukan....???
Tuhan memberimu banyak jalan
agar kamu melangkah,.. melangkah meyakini masa depanmu, meyakini cita-citamu...
pergilah,. jemputlah masa depanmu, jemputlah cita-citamu jika itu memang terbaik untukmu dan memberikan kebaikan untuk orang lain...
saat kam lelah berlari, saat kamu lelah merantau, saat kamu telah bosan pergi, ingat....rumahmu selalu terbuka untukmu, yang akan menghangatkanmu bersama keluargamu...
Maybe
Ada banyak cara Tuhan menghadirkan cinta, Mungkin engkau adalah salah
satunya, Namun engkau datang di saat yang
tidak tepat, Cintaku telah dimiliki…
Inilah akhirnya harus ku akhiri, Sebelum cintamu semakin dalam,
Maafkan diriku memilih setia, Walaupun kutahu cintamu lebih besar darinya……
Maafkanlah diriku tak bisa bersamamu, Walau ku sadar tulusnya rasa cintamu
Takkan mungkin untuk membagi cinta tulusku Dan aku memilih setia…
Seribu kali logika untuk menolak, Tapi ku tak bisa bohongi hati kecilku Bila saja diriku ini masih sendiri Pasti ku kan memilih ... kan memilih kamu
Maafkanlah diriku tak bisa bersamamu, Walau ku sadar tulusnya rasa cintamu
Takkan mungkin untuk membagi cinta tulusku Dan aku memilih setia…
Seribu kali logika untuk menolak, Tapi ku tak bisa bohongi hati kecilku Bila saja diriku ini masih sendiri Pasti ku kan memilih ... kan memilih kamu
Teman yang terhanyut arus waktu
Mekar mendewasa
Masih kusimpan suara tawa kita
Kembalilah sahabat lawasku
Semarakkan keheningan lubuk
Hingga masih bisa kurangkul kalian
Sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
Tegar melawan tempaan semangatmu itu...
Bojonegoro-Malang
Remembrance 78 & Wali 9
Hanya Isyarat...
...... Aku sampai dibagian
bahwa aku telah
jatuh cinta…
namun orang itu hanya dapat
kugapai sebatas punggungnya saja…
seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang
jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar…
seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat
sehalus udara, langit, awan atau hujan….
Friend (Part 2)
“Hati
saya tidak mungkin dimengerti oleh siapa-siapa, tapi kemanapun saya pergi, kamu
tetap orang yang paling nyata, paling berarti..
walau
tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya.."
Masihkah ingat
cuplikan kata-kata diatas..yahh cuplikan dari Filosofi kopi yang engkau
pinjamkan kepadaku untuk aku seruput sejenak melepas dahaga...dengan aroma
wangi kopi, engkau mencoba merayuku untuk menyeruput habis dan menjadi penggila
coffee.. coffee yang telah menjadi bagian dari hidupmu….dan mungkin selamanya
akan menjadi bagian dari hidupmu.. karena telah mengajarkan banyak hal
kepadamu, seperti yang telah engkau ajarkan kepadaku, tentang hidup, tentang
kekuatan, kerja keras dan tetap menikmati dunia kita…thank you..
Sesempurna
apapun kopi yang kamu buat, kopi tetaplah kopi, punya sisi pahit yang tak
mungkin dapat kamu sembunyikan, semanis manisnya kehidupan kita pasti akan
tetap ada sisi pahitnya….
Dan
itulah yang membuat kehidupan terasa nikmat …
Bojonegoro-Malang
Ummu Zahrotin
Cuplikan Aku Ada//Rectovero
Melukismu
saat senja..memanggil namamu ke ujung dunia…
Jingga
dibahuku, malam di depanku, dan bulan siaga sinari langkahku...ku terus
berjalan, ku terus melangkah, ku ingin ku tahu engkau ada…
selain
hatiku dan ombak berderu, dipantai ini kau selalu sendiri tak ada jejakku di
sisimu..namun saat kau rasa pasir yang kau pijak pergi, akulah lautan yang
memeluk pantaimu erat..
Jingga
dibahumu, malam di depanmu, dan bulan siaga sinari langkahmu...teruslah berjalan,
teruslah melangkah,ku tahu..kau tahu aku ada..
(Aku
Ada/Rectovero)
Bojonegoro
Ummu
Zahrotin
HBD MALANG...
Happy Anniversary "99" Ngalam...
Malang..
kota
sejuta cinta, kota sejuta pesona, kota sejuta kenangan, kota sejuta harapan,
kota sejuta impian...
Malang..
ku
sandarkan tubuh ini dikotamu selama 4 tahun, ku sandarkan harapan dan impian
ini di bumimu selama 4 tahun, bahkan sampai sekarang.. kau berikan aku jutaan
kenangan, jutaan harapan, jutaan kebahagiaan, jutaan luka...
Malang..
tau
gak sihh.. setiap aku mendengar nama kotamu itu, hati ini langsung berdetak
keras, mata ini terbuka lebar, senyum memekar,aliran darah terpompa cepat,
semangad kembali memuncak...harapan dan impian kembali bergairah..yahh itulah
saat mendengar namamu, Ngalam..
Kebun
Jeruk Bedengan, Malang
Malang...
dinginnya
kotamu membuat jutaan orang mengagumimu dan mengunjungimu, tapii rasa sejuk dan
dingin itu perlahan mulai pudar, yahh pudar karena ulah penghuni bumimu..
kaki-kaki jahat, tangan-tangan nakal yang tidak mau tau akan dirimu..tapi
bagaimanapun kamu, kamu tetap menjadi tempat favoritaku, aku selalu berharap kotamu selalu diselimuti dengan
kedamaian, kesejukan dan dingin eksotis...
HAPPY BIRTHDAY KOTA NGALAM, salam satu jiwa dan
damai..(kera-kera ngalam)
1 April 2013
Ummu Zahrotin
Tetap seperti Dulu...
Sederhana,
Tanpa Banyak Bicara, Tetap menikmati Dunianya..
Dengan
sebatang Kretek dan secangkir Caffein yang menjadi teman setianya..
Hanya
gempulan asap yang berterbangan dan Tatapan Mata Sendu yang berbicara,
mengutarakan isi hati dan pikirannya...
Sederhana,
Tanpa Banyak Bicara, dan tetap menikmati dunianya… itulah dia..
Bagi sebagian orang, banyak anak sama
saja menyengsarakan hidup, tapi bagi ibuk dan ayah saya banyak anak berarti
banyak rezeki, banyak anak membawa ketenangan hidup..
….Beliau tidak pernah mengajarkan kami
untuk bekerja, bahkan dari kecil kami tidak pernah dikenalkan pada pekerjaan
rumah tangga, kami hanya dikenalkan dengan pendidikan, agama, buku, sejarah,
dan berbagi dengan sesama.
Saya
lahir pada tanggal 15 juli 1990, tepatnya hari ahad. saya terlahir dari
pasangan H. M. Sururi Djufri (Alm) dan Hj. Ummi Muyassaroh. Saya sepuluh
bersaudara. Sebagian banyak orang akan bilang “wooww gila” ketika tahu bahwa
saya sepuluh bersaudara, tapi bagi saya itu adalah sesuatu yang luar biasa dan
harus saya syukuri.
Inilah
saudara-saudara yang selalu saya cintai, saya sayangi, dan selalu ada dalam
doa..
1 Hj.
Ifa Rosyida, SE
2. Anis
Rahmawati, SP
3. M.
Syahirul Alim, ST
4. M.
Ridwan, S.HI, L,LM
5. Ainun
Nafisah, S.Pd
6. Nurul
Ma’rifah, S.farm, Apt
7. M.
Muhtar Nasir (proses perampungan skripsi di UIN Suka Yogyakarta)
8. Ummu
Zahrotin, S.Pdi
9. Min
Rahmatillah (sedang menempuh pendidikan di Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya)
10. Naurotul
Haromaini (kelas X SMA N 1 Sumberrejo Bojonegoro)
Dengan tiga kakak
ipar..
1. Yusuf Efendi, S.Pd
2. Dian
Wijaya, S.Sos, M.Ap
3. Susana,
S.EI
Dan dua keponakan yang
unyu-unyu dan gemesin (M. Nabila Abror dan M. Amir Aisy Wijaya)
Ayah
saya bukanlah seorang pejabat, bukanlah seorang guru, bukanlah seorang kyai. Beliau
adalah laki-laki biasa. Laki-laki yang sangat kami segani, laki-laki yang
sangat menginspirasi kami. Laki-laki yang telah menjadi guru besar bagi kami. Bagaimana
tidak, beliau adalah seorang ahli bahasa arab dan inggris, beliau tidak pernah
kursus bahasa tapi beliau belajar bahasa melalui radio dan majalah yang dikirim
dari australi. Beliau pernah kuliah di UNHAS Jombang selama 2 tahun, kemudian
pulang kampung dan menikah dengan ibunda Hj. Ummi Muyassaroh.
Ayah
bukanlah seorang pejabat, tapi beliau seorang politikus. Sejak kecil kami
secara tidak langsung telah dikenalkan dengan dunia politik, dulu kamar kami
yang bersebelahan dengan ruang tamu dan selalu terdengar pembicaraan ayah dengan
tamu-tamunya tentang politik, bahkan tempat tinggal kami tidak jarang dijadikan
sebagai tempat khusus untuk rapat salah satu partai politik. Sejak kecil kami telah
dikenalkan akan perjuangan, kesaksian akan perjuangan beliau.
Ayah
bukanlah seorang guru atau dosen, tapi beliau adalah guru besar bagi kami, yang
selalu mengajarkan banyak hal kepada kami, beliau selalu mengenalkan kami
kepada dunia pendidikan, mengenalkan kami kepada sejarah, mengenalkan kami
kepada agama, mengenalkan kami dengan buku, mengenalkan kami akan berbagi
dengan sesama, dan perjuangan.. tidak banyak orang yang menyukai sejarah dan
mencatatnya dengan runtut, tapi bagi beliau sejarah memiliki keindahan
tersendiri, dengan tiga buku kecil tentang sejarah yang telah beliau tulis, ini
sebagai bukti bahwa beliau tidak pernah lupa dengan sejarah.
Ayah
bukanlah kyai, tapi beliau adalah tokoh masyarakat yang dijadikan panutan oleh
warga NU di desa kami. Beliau bukanlah siapa-siapa, tapi beliau adalah seorang
laki-laki yang selalu ada di hati kami. Selalu menginspirasi kami, yang
perjuangannya akan selalu kami kenang.
Ibu
saya hanya seorang perempuan Ibu Rumah tangga biasa yang aktif di Muslimat. Beliau
bukan wanita karir sehingga beliau menghabiskan waktunya untuk suami dan 10
anak-anaknya. Beliau adalah perempuan hebat yang telah melahirkan 10 anak
dengan normal. Ibuk adalah perempuan yang sabar dan setia, mengurus 10 anak
bukanlah pekerjaan yang mudah tapi beliau sanggup menjalaninya dengan sabar
meskipun dengan bantuan orang yang ikut membantu dirumah untuk mengurus
pekerjaan rumah tangga. Beliau selalu mengurus keperluan anaknya dengan sabar,
menyiapkan sarapan sebelum berangkat sekolah, menyiapkan pakaian anak-anaknya.
Bagi ayah dan ibuk memiliki banyak anak
adalah anugerah yang harus disyukuri, semakin banyak anak, semakin banyak yang
mendoakan ayah dan ibu, memiliki banyak anak menjadikan hidup lebih tenang dan
damai karena menurut pepatah lama banyak anak banyak rejeki. Karena itulah saya
sangat bersyukur memiliki keluarga besar, dengan banyak suadara dan orang tua
yang hebat..
Ya Rabb.. tempatlah ayahanda di tempat
yang mulia dan penuh cahaya disisi-Mu, tempatkanlah beliau ditempat yang penuh
kedamaian dan ketenangan,,,
Ya Rabb.. berikanlah kesehatan kepada kami,
kepada ibunda dan suadara-saudaraku, mudahkalah segala urusan-urusan kami,
tuntun dan jagalah kami agar selalu pada jalan-Mu…
Amiiinn..
Madre
MADRE…
”dari roti turun ke hati….” begitulah ..
Pertama kali mengetahui novel
madre , saya dikenalkan oleh sahabat saya, Dimas Fauzi yang menggemarkan novel
karangan Dewi Lestari (Dee),.. karena novel pinjaman dari dimas, saya pun jadi
gila Dee..termasuk Novelnya yang satu ini Madre..awal mula dari filosofi kopi,
jatuhlah ke madre.. hehe..dan berterima kasihlah saya kepada sahabat saya yang
sudah mengenalkan saya kepada Madre..
Tansen,
si anak Pantai yang mendapat warisan “Madre” dan Mei si pengabdi terigu…
“..Apa
rasanya sejarah kita berubah dalam sehari, seperti tiba-tiba tercebur dipasir
hisap, makin dalam makin sesak. Hidupku kemarin lebih sederhana, hari ini
hidupku lebih kompleks. Dalam darahku mendadak seperempat tionghoa, nenekku
keturunan india yang ternyata adalah tukang buat roti. Dan dia bersama kakek
yang tidak kukenal, mewariskan anggota keluarga yang tidak pernah kutahu… MADRE..
madre berasal dari bahasa spanyol yang berarti ibu… madre sang biang adonan,
lahir sebelum ibuku… dan Dia bahkan sanggup hidup lebih pangjang dari sang
penciptanya..Mengerikan..”
Begitulah cuplikan dari cerita
madre..dan saya berterimkasih kepada sahabat saya dimas yang sudah mengenalkan
saya kepada Madre..siap lahap.. Madre (Adonan Roti)
Bojonegoro
Ummu Zahrotin
MARTABAK MANIS DAN KOKOH SIPIT
Orang bilang, cinta itu tumbuh
dari mata turun ke hati… tapi…
bagi aku dan kokoh, cinta itu…tumbuh dari sepotong
martabak manis turun ke hati, begitulahh….
26 Februari
“Mas martabak manisnya ya satu rasa coklat
kacang… “ hemm gerimis sore ini membuatku ingin makan martabak manis, martabak
manis perempatan ITN yang lezat..aromanya yang menggoda membuatku tak sabar
untuk segera melahapnya..ku lihat di sampingku ternyata aku antrian yang
kesekian..harus ngempet dehh..huuuuhhh….
“ini mbak
martabak manis, ayo dimakan, dijamin beda rasanya..” kata kokoh bermata sipit
sambil menyodorkan martabak manisnya yang uda jadi duluan…”oh iya kohh, makasih”..kataku
sambil sedikit kaget dan melongo melihat makhluk bermata sipit dengan lesung di
pipinya, yang senyum indahnya semakin membuat matanya terlihat sipit..”ayo mbak
gak papah ambil saja, ini special mbak,,ayohh..” kata kokoh sambil menyodorkan
sepotong martabak manis untukku…”, “ terimakasih koh… dann..”, wow ternyata
lezat sekali rasanya dan ada rasa yang berbeda disetiap lapisnya hemm..…”gimana,
enakk?”..tanya kokoh sipit itu kepadaku sambil menatap dalam mataku.. “yupss,
mantapp banget” jawabku sambil terus melahap martabak manis dan membuatku jadi
malu…
“Namaku Dion
mbak..” kata kokoh memperkenalkan dirinya sambil berjabat tangan .. akupun
meraih tangannya..“saya alya koh Dion, makasih yak koh martabak manis spesialnya…
Ternyata martabak
manis dari kokoh bermata sipit tadi terbawa sampai di kos-kosan… manisnya,
lezatnya, aromanya sungguh membekas, begitu pula dengan kokoh dion, mata
sipitnya, lesung pipinya, senyum indahnya… mungkin ini yang dinamakan Cinta itu tumbuh dari sepotong martabak
manis turun ke hati dan cinta itu semanis martabak manis special ini, Karena untuk rasa tak perlu banyak alasan,, Tuturnya..
“Perkenalan singkat dengan sepotong martabak manis,
menautkan hati, memberikan rasa yang tak beralasan,..”
Oleh-oleh ,
1 maret 2013
Ummu Zahrotin
HUMANISME PENDIDIKAN
HUMANISASI SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
DI INDONESIA
Pancasila sebagai
pijakan humanisasi pendidikan islam.
Pendidikan
islam di Indonesia sebagai sub sistem pendidikan nasional bertolak dan bermuara
pada pencapaian tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan. Semua jenis
pendidikan di negeri ini harus didasarkan pada nilai-nilai pancasila sebagai
sebagai dasar Negara. Dan saya sepakat dengan pendapat ini, karena dalam
nilai-nilai pancasila mencerminkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
demokratis yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, oleh karenanya pendidikan
di Indonesia harus memperhatikan semua kalangan dan level rakyat Indonesia.
Pemikiran humanistic berakar dari-dari nilai-nilai pancasila. Oleh karenanya
pendidikan harus mengatasnamakan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kerakyatan,
keadilan, kesahteraan, dan kemanusiaa. Akan tetapi pancasila yang sering
disebut dengan humanistic universalistic yang sekarang ini banyak disalah
gunakan pihak-pihak tertentu untuk kepentingan tertentu.
Pendidikan yang
berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan pancasila memiliki lima ciri, yaitu:
(1)
hormat terhadap keyakinan relijius setiap orang.
Pendidikan harus
mencerminkan kerelijiusan. Pendidikan tidak boleh memandang remeh antar agama,
akan tetapi harus menghormati dan menghargai dan memanusiakan peserta didik
dari semua kalangan agama. Baik islam, Kristen, hindu, budha, konghuchu
semuanya mempunyai hak pendidikan yang sama.
Proses pendidikan
harus mengarahkan kepada keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan humanistic tidaklah boleh mengembangkan humanism ateis (anti Tuhan)
, karena bertolak belakang dengan pendidikan humanistic. Tilaar, bahwa keutuhan
nilai-nilai pancasila menjiwai seluruh proses humanisasi manusia di Indonesia.
Dalam proses humanisasi itu ada nilai-nilai yang mendapat perioritas, yaitu
nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa.
(2)
hormat pada martabat manusia dan haknya.
Pendidikan harus
mencerminkan keadilan, kesejahteraan. Setiap manusia (rakyat Indonesia)
memiliki hak pendidikan, disini humanisme, pemerataan pendidikan sangat
diperlukan mencerdasakan rakyat Indonesia. Sekarang ini banyak kaum miskin yang
di tindas haknya untuk mendapatkan pendidikan yang lanyak, mereka tidak diberi
ruang untuk menyuarakan haknya, dan banyak dari para peserta didik dijadikan
korban komersialisasi,kelinci percobaab oleh para petinggi pendidikan yang ini
sangat tidak mencerminkan humanisme dalam pendidikan. Menurut Djohar,
pendidikan harus berorientasi pada pembangunan yang berwawasan kemanusiaan yang
menekankan perhatian terhadap manusia sebagai individu secara utuh, yaitu
keutuhan antropologis anak didik sebagai manusia.
(3)
berwawasan kebangsaan.
Pendidikan pada
dasarnya menumbuhkan nasionalisme peserta didik. Cinta pada bangsa Indonesia.
Saya mengutip pendapat Ki Hajar Dewantara, pendidikan bertujuan untuk mendidik
manusia mengenal budayanya, memiliki identitas-identitas local yang harus
ditunjukkan sebagai bentuk eksistensi diri agar tidak tercabut dan hilang dari
perwujudan dirinya secara praksis dan konkret sebagai masyarakat yang
berbudaya. Pendidikan haruslah menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotism
guna memperjuangkan kepentingan bangsa diatas kepentingan-kepentingan pribadi
terlebih politik yang kerdil dan sempit yang kemudia hanya mengorbankan
kepentingan bangsanya. Pendidikan haruslah berupaya sekuat tenaga
menanamkan rasa persadudaraan, persamaan, kesetiakawanan, dan kebersamaan hidup
senasib seperjuangan membela bangsa dalam segala bentuk penindasan. Pendidikan
pada dasarnya bermuara guna melahirkan rasa cinta terhadap segala asset bangsa
agar dijaga dengan segala cara agar dapat dimanfaatkan bagi kebesaran dan
kemakmuran bangsa. Dan ini yang akhir-akhir ini hilang dari pendidikan. Para
petinggi-petinggi pendidikan banyak menggunakan metode atau kurikulum dari
barat, padahal itu belum tentu pas untuk bangsa kita.
(4) demokratis.
Jiwa
kerakyatan dalam sila keempat didasarkan pada kebijaksanaan, pemusyawaratan dan
perwakilan. Setiap manusia kehendak untuk bebas. Prinsip kemanusiaan
dalam humanisme islam, manusia itu merupakan makhluk mandiri yang mulia,
berpikir, sadar akan dirinya sendiri, berkehendak bebas, cita-cita dan
merindukan ideal dan bermoral. Pendidikan islam sebagai bimbingan dan
pengembangan sesuai makna tarbiyah berimplikasi pada pemberian peran guru
sebagai fasilitator yang memberikan pengarahan untuk penggalian potensi peserta
didik. Nilai demokratis disini ditunjukkan oleh seorang guru yang mengembangkan
potensi peserta didik dengan merata. Guru memahami kebutuhan peserta didiknya
kemudian mengarahkannya dalam menggali potensinya. pendidikan demokratis merupakan
pendidikan yang dapat memahami kebutuhan dan kepentingan manusia untuk selalu
maju, tidak pernah berkehendak mundur selangkahpun. Sehingga pendidikan
memberikan peran kepada manusia bagi kepentingan pendidikan bukan untuk
kepentingan individual pribadi.
Nilai humanistic
juga ditunjukkan oleh unsur demokrasi dalam pendidikan. Demokrasi pendidikan
memberikan peluang terbaik yang yang dapat memberikan kesempatan yang sama dan
adil, menghormati harkat dan martabat sesama manusia dan memberikan peluang
kerjasama yang dapat memenangkan semua pihak. Peter Hobson juga menyatakan
bahwa pendidikan itu harus memberikan ruang sebebas-bebasnya terhadap anak-anak
guna mengaktualisasi potensi dan bakat yang dimilikinya. Peserta didik diberi
diberi tempat tersendiri untuk berpikir dan berpendapat sebanyak mungkin hal
yang dapat disampaikan sehingga ia dapat menemukan identitas dirinya tanpa
adanya intervensin apapun dari pihak luar karena pendidikan itu bertujuan
memerdekakan dan membangu jiwa kemerdekaan.
Mengutip pernyataan
Abdul Munir Mulkhan bahwa pendidikan bukan sekedar membuat orang cerdas
dan terampil, melainkan pula diorientasikan pada kualitas spiritual dan
religiutasitas serta pemihakan kepada manusia. Demokrasi sebagai pilar
pendidikan humanistik mengandung makna bahwa anak (warga negara) memiliki
hak untuk mendapatkan pendidikan. Dan saya sangat setuju dengan pendapat ini,
terlebih Pemerintah sudah memiliki dasar hukum yang jelas yang terdapat dalam
UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang berbunyi, “ Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan,” ayat (2) berbunyi, “ setiap warga Negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Pendidikan juga
menuntut proses pembelajaran harus bersikap keterbukaan, kesejajaran, tidak
otoriter dan tidak membeda-bedakan. Peserta didik harus diberi kebebasan,
dengan kebebasan peserta akan dapat mengembangkan segala potensinya. Demokrasi
pendidikan memberikan peluang terbaik yang dapat memberikan kesempatan yang
sama dan adil, menghormati harkat dan martabat sesama manusia dan peluang kerja
sama yang dapat memenangkan semua pihak. Dan saya sepakat bahwa dalam proses
humanisasi, pendidikan harus memperlakukan peserta didik secara bijaksana
sehingga tidak bertentangan dengan nilai humanisme, dan ini yang harus dilakukan
karena modern ini banyak pendidikan yang semena-mena membohongi peserta didik
dengan komersialisasi.
(5). Menjunjung dan
menegakkan keadilan sosial antar peserta didik.
Keadilan
sosial merupakan cermin kesalehan sosial yang muncul dari kesadaran bangsa yang
religius. Kebebasan menempatkan manusia sebagai makhluk berakal untuk
dapat memilih yang baik dan benar. Inilah yang menjadi keistimewaan manusia
dalam pemikiran pendidikan humanistic islami. Nilai-nilai keislaman itu harus
menjiwai pendidikan islam. Pendidikan islam merupakan pendidikan yang humanis
karena berdasar pada keimanan dan amal shaleh yang menciptakan kehidupan
manusia dan masyarakat berkeadilan, damai, dan sejahtera.
Saya mengutip
pendapat Tilaar, bahwa keutuhan nilai-nilai pancasila menjiwai seluruh proses
humanisasi manusia di Indonesia. Dalam proses humanisasi itu ada nilai-nilai
yang mendapat perioritas, yaitu nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa.
Nilai-nilai perikemanusiaan tentu juga perlu mendapat perhatian agar citra
buruk sebagai bangsa tidak berbudaya dapat dihilangkan. Budaya kekerasan dan
tidak berperikemanusiaan bukanlah nilai luhur bangsa Indonesia.
Saya
mengutip perkataanPaulo Freire, bahwa pendidikan bertujuan untuk memanusiakan
manusia, membangkitkan kesadaran kritis dan transformative untuk mengubah nasib
kehidupan yang sedang terpuruk menuju kebangkitan, dan mengangkat masyarakat
tertindas menuju ke kelas yang bermartabat dan berkemanusiaan dan memiliki hak
sama dengan masyarakat lainnya baik untuk dihormati, dihargai maupun
beraktualisasi diri. Dan pendidikan islam berupaya untuk mewujudkan pendidikan
humanistic yang mampu dan mau beramal yang membawa kebahagiaan hidup umat
manusia.
Malang
Ummu Zahrotin