Pengikut

Popular posts

Labels

My Profile

Foto saya
Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia
alumni UIN Malang I2012I S.Pd.I #berteman dengan Anak-anak hidup itu masalah pilihan, keberanian, dan kebijaksanaan..
Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for Februari 2013

HUMANISME PENDIDIKAN

Minggu, 24 Februari 2013
Posted by AvocadoFload

HUMANISASI SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

Pancasila sebagai pijakan humanisasi pendidikan islam.

Pendidikan islam di Indonesia sebagai sub sistem pendidikan nasional bertolak dan bermuara pada pencapaian tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan. Semua jenis pendidikan di negeri ini harus didasarkan pada nilai-nilai pancasila sebagai sebagai dasar Negara. Dan saya sepakat dengan pendapat ini, karena dalam nilai-nilai pancasila mencerminkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang demokratis yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, oleh karenanya pendidikan di Indonesia harus memperhatikan semua kalangan dan level rakyat Indonesia. Pemikiran humanistic berakar dari-dari nilai-nilai pancasila. Oleh karenanya pendidikan harus mengatasnamakan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kerakyatan, keadilan, kesahteraan, dan kemanusiaa. Akan tetapi pancasila yang sering disebut dengan humanistic universalistic yang sekarang ini banyak disalah gunakan pihak-pihak tertentu untuk kepentingan tertentu.
Pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan pancasila memiliki lima ciri, yaitu:

(1)    hormat terhadap keyakinan relijius setiap orang.

Pendidikan harus mencerminkan kerelijiusan. Pendidikan tidak boleh memandang remeh antar agama, akan tetapi harus menghormati dan menghargai dan memanusiakan peserta didik dari semua kalangan agama. Baik islam, Kristen, hindu, budha, konghuchu semuanya mempunyai hak pendidikan yang sama.
Proses pendidikan harus mengarahkan kepada keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan humanistic tidaklah boleh mengembangkan humanism ateis (anti Tuhan) , karena bertolak belakang dengan pendidikan humanistic. Tilaar, bahwa keutuhan nilai-nilai pancasila menjiwai seluruh proses humanisasi manusia di Indonesia. Dalam proses humanisasi itu ada nilai-nilai yang mendapat perioritas, yaitu nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa.

(2)    hormat pada martabat manusia dan haknya.

Pendidikan harus mencerminkan keadilan, kesejahteraan. Setiap manusia (rakyat Indonesia) memiliki hak pendidikan, disini humanisme, pemerataan pendidikan sangat diperlukan mencerdasakan rakyat Indonesia. Sekarang ini banyak kaum miskin yang di tindas haknya untuk mendapatkan pendidikan yang lanyak, mereka tidak diberi ruang untuk menyuarakan haknya, dan banyak dari para peserta didik dijadikan korban komersialisasi,kelinci percobaab oleh para petinggi pendidikan yang ini sangat tidak mencerminkan humanisme dalam pendidikan. Menurut Djohar, pendidikan harus berorientasi pada pembangunan yang berwawasan kemanusiaan yang menekankan perhatian terhadap manusia sebagai individu secara utuh, yaitu keutuhan antropologis anak didik sebagai manusia.

(3)    berwawasan kebangsaan.

Pendidikan pada dasarnya menumbuhkan nasionalisme peserta didik. Cinta pada bangsa Indonesia. Saya mengutip pendapat Ki Hajar Dewantara, pendidikan bertujuan untuk mendidik manusia mengenal budayanya, memiliki identitas-identitas local yang harus ditunjukkan sebagai bentuk eksistensi diri agar tidak tercabut dan hilang dari perwujudan dirinya secara praksis dan konkret sebagai masyarakat yang berbudaya. Pendidikan haruslah menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotism guna memperjuangkan kepentingan bangsa diatas kepentingan-kepentingan pribadi terlebih politik yang kerdil dan sempit yang kemudia hanya mengorbankan kepentingan bangsanya.  Pendidikan haruslah berupaya sekuat tenaga menanamkan rasa persadudaraan, persamaan, kesetiakawanan, dan kebersamaan hidup senasib seperjuangan membela bangsa dalam segala bentuk penindasan. Pendidikan pada dasarnya bermuara guna melahirkan rasa cinta terhadap segala asset bangsa agar dijaga dengan segala cara agar dapat dimanfaatkan bagi kebesaran dan kemakmuran bangsa. Dan ini yang akhir-akhir ini hilang dari pendidikan. Para petinggi-petinggi pendidikan banyak menggunakan metode atau kurikulum dari barat, padahal itu belum tentu pas untuk bangsa kita.

(4) demokratis.

 Jiwa kerakyatan dalam sila keempat didasarkan pada kebijaksanaan, pemusyawaratan dan perwakilan. Setiap manusia  kehendak untuk bebas. Prinsip kemanusiaan dalam humanisme islam, manusia itu merupakan makhluk mandiri yang mulia, berpikir, sadar akan dirinya sendiri, berkehendak bebas, cita-cita dan merindukan ideal dan bermoral. Pendidikan islam sebagai bimbingan dan pengembangan sesuai makna tarbiyah berimplikasi pada pemberian peran guru sebagai fasilitator yang memberikan pengarahan untuk penggalian potensi peserta didik. Nilai demokratis disini ditunjukkan oleh seorang guru yang mengembangkan potensi peserta didik dengan merata. Guru memahami kebutuhan peserta didiknya kemudian mengarahkannya dalam menggali potensinya. pendidikan demokratis merupakan pendidikan yang dapat memahami kebutuhan dan kepentingan manusia untuk selalu maju, tidak pernah berkehendak mundur selangkahpun. Sehingga pendidikan memberikan peran kepada manusia bagi kepentingan pendidikan bukan untuk kepentingan individual pribadi.
Nilai humanistic juga ditunjukkan oleh unsur demokrasi dalam pendidikan. Demokrasi pendidikan memberikan peluang terbaik yang yang dapat memberikan kesempatan yang sama dan adil, menghormati harkat dan martabat sesama manusia dan memberikan peluang kerjasama yang dapat memenangkan semua pihak. Peter Hobson juga menyatakan bahwa pendidikan itu harus memberikan ruang sebebas-bebasnya terhadap anak-anak guna mengaktualisasi potensi dan bakat yang dimilikinya. Peserta didik diberi diberi tempat tersendiri untuk berpikir dan berpendapat sebanyak mungkin hal yang dapat disampaikan sehingga ia dapat menemukan identitas dirinya tanpa adanya intervensin apapun dari pihak luar karena pendidikan itu bertujuan memerdekakan dan membangu jiwa kemerdekaan.
Mengutip pernyataan Abdul Munir Mulkhan bahwa pendidikan  bukan sekedar membuat orang cerdas dan terampil, melainkan pula diorientasikan pada kualitas spiritual dan religiutasitas serta pemihakan kepada manusia. Demokrasi sebagai pilar pendidikan  humanistik mengandung makna bahwa anak (warga negara) memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Dan saya sangat setuju dengan pendapat ini, terlebih Pemerintah sudah memiliki dasar hukum yang jelas yang terdapat dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang berbunyi, “ Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan,” ayat (2) berbunyi, “ setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Pendidikan juga menuntut proses pembelajaran harus bersikap keterbukaan, kesejajaran, tidak otoriter dan tidak membeda-bedakan. Peserta didik harus diberi kebebasan, dengan kebebasan peserta akan dapat mengembangkan segala potensinya. Demokrasi pendidikan memberikan peluang terbaik yang dapat memberikan kesempatan yang sama dan adil, menghormati harkat dan martabat sesama manusia dan peluang kerja sama yang dapat memenangkan semua pihak. Dan saya sepakat bahwa dalam proses humanisasi, pendidikan harus memperlakukan peserta didik secara bijaksana sehingga tidak bertentangan dengan nilai humanisme, dan ini yang harus dilakukan karena modern ini banyak pendidikan yang semena-mena membohongi peserta didik dengan komersialisasi.

(5). Menjunjung dan menegakkan keadilan sosial antar peserta didik.

Keadilan sosial merupakan cermin kesalehan sosial yang muncul dari kesadaran bangsa yang religius.  Kebebasan menempatkan manusia sebagai makhluk berakal untuk dapat memilih yang baik dan benar. Inilah yang menjadi keistimewaan manusia dalam pemikiran pendidikan humanistic islami. Nilai-nilai keislaman itu harus menjiwai pendidikan islam. Pendidikan islam merupakan pendidikan yang humanis karena berdasar pada keimanan dan amal shaleh yang menciptakan kehidupan manusia dan masyarakat berkeadilan, damai, dan sejahtera. 
Saya mengutip pendapat Tilaar, bahwa keutuhan nilai-nilai pancasila menjiwai seluruh proses humanisasi manusia di Indonesia. Dalam proses humanisasi itu ada nilai-nilai yang mendapat perioritas, yaitu nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai-nilai perikemanusiaan tentu juga perlu mendapat perhatian agar citra buruk sebagai bangsa tidak berbudaya dapat dihilangkan. Budaya kekerasan dan tidak berperikemanusiaan bukanlah nilai luhur bangsa Indonesia.
Saya mengutip perkataanPaulo Freire, bahwa pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia, membangkitkan kesadaran kritis dan transformative untuk mengubah nasib kehidupan yang sedang terpuruk menuju kebangkitan, dan mengangkat masyarakat tertindas menuju ke kelas yang bermartabat dan berkemanusiaan dan memiliki hak sama dengan masyarakat lainnya baik untuk dihormati, dihargai maupun beraktualisasi diri. Dan pendidikan islam berupaya untuk mewujudkan pendidikan humanistic yang mampu dan mau beramal yang membawa kebahagiaan hidup umat manusia.


Malang


Ummu Zahrotin


Payungku...

Posted by AvocadoFload

PAYUNGKU


“…Banyak orang bilang sahabat itu lebih dekat dari keluarga, dan sahabat sendiri adalah keluarga,apa yang tidak mampu kita sampaikan kepada keluarga, kita sampaikan kepada sahabat, banyak orang bilang sahabat adalah orang mampu menguatkan kita, menjadikan kita lebih baik, ada untuk kita saat suka duka, selalu menyediakan payung untuk kita saat hujan..”

Empat tahun diperantauan seperti saya, jauh dari orang tua dan keluarga, memang sangat berat sekali, apalagi saya bukanlah orang yang dari kecil dididik untuk mandiri, apa-apa serba tergantung pada orang tua. Awalnya sangat berat sekali, harus belajar mencuci baju sendiri, mengurus keperluan sendiri, tapi banyak sekali orang yang sangat perhatian kepada saya, membantu saya, mengajarkan saya kepada kedewasaan, mengajarkan saya ketegaran, mengajarkan saya perjuangan, mengajarkan saya kemandirian, mengajarkan saya ketulusan dan kesetiaan..ya saya menyebut mereka sahabat.. saya bertemu mereka awal tahun pertama menginjakkan kaki dikota malang, kami dipertemukan disebuah kampus, terkadang saya berfikir, mungkin memang Tuhan telah menakdirkan kami untuk menjadi sahabat, menakdirkan kami untuk saling menasehati , menghargai dan saling memahami  … meskipun kami sering berselisih pendapat, harus menerima berbagai macam cara berfikir, kesibukan organisasi, kesibukan kuliah, kepentingan keluarga, kesenangan hati bertemu dengan pacar,  menunggu lama, menahan kesabaran..Toh inilah Cara Tuhan untuk meyakinkan saya… dan saya yakin itu..karena memang sahabat tak harus selamanya bersama..
Mb azimatul Isroriyah (Azim), Mb Putri Nurul Laili (putri), Shofiyatul imamah (cophret), Ivonne H.Kiromi (Iphon), Eva Trifiani (Epha), Fitroh Qudsiyyah (Qudsina), Aroma legendaris (Rama), Azizil Alim (Aziz), Miftahul Khoiri (Miftah), Lukman Arif (Londho).. Tuhann.. terimakasih Engkau telah mengirimkan orang-orang terbaik untuk menjadi sahabat saya, orang-orang terhebat untuk menjadi keluarga saya.

Kami bukanlah orang yang sempurna, tapi kami saling melengkapi...








dimanapun kalian berada sekarang dan dalam keadaan apapun, aku selalu berdoa semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan diberikan yang terbaik oleh Allah SWt, serta dimudahkan dalam segala hal, Tuhan bisikkan dalam hati sahabat-sahabatku, bahwa aku mencintai dan sayang kalian semua, 1 miss you…

Untuk Kalian Payung kehidupanku, I’ll Miss You…

Malang-Bojonegoro…25 Februari 2013



Ummu Zahrotin.



















.















DEAR SOME ONE

Posted by AvocadoFload


"Mata teduh dan senyum indah yang selalu menenangkan hati"






Dear Some One...


hari ini kulihat mendung dikotaku, tidak ada cahaya, hanya awan hitam pekat yang menyelimuti, diam dan merunduk, seperti takutt.. semoga harimu tidak semendung kotaku.. semoga kamu selalu diselimuti cahaya terang, keceriaan..

Dear Some One...


hari itu entah kesekian kalinya aku menunggumu dan menunggu... tapi tetap seperti kemaren dan sebelumnya tidak aku temukan kamu.. akupun berjalan kedepan, berharap engkau datang dengan senyum indahmu, kulihat disekitar hanya ada burung-burung berterbangan dan matahari memicingkan matanya yang seakan menghinaku, akupun kembali kedalam berharap ada keajaiban, tetap tidak aku temukan dirimu... tapi aku tidak pernah berhenti dan selalu menunggumu dibangku kosong yang selalu kusediakan untukmu, karena engkau telah meyakinkan aku, bahwa tidaklah berjarak, karena ia selalu mempertemukan kita, mempertemukan hati kita,..

Dear Some One...


hari ini aku sangat bersyukur kepada Tuhan telah mempertemukan kita kembali, mempertemukan aku dan kamu dengan rasa yang tidak pernah berubah.. setelah sekian lama kita terpisahkan, dengan luka yang tertinggal, dengan kenangan yang harus kita tinggalkan bersama waktu, dengan senyum yang harus kita simpan, dengan perasaan yang harus kita lawan,,, tapi kita tidak pernah tahu rencana dan cara Tuhan... seperti hari ini, tanpa duga...

Dear Some One...


aku sangat senang dan bahagia sekali Tuhan masih mengizinkan kita bertemu kembali dengan rasa yang sama tidak pernah berubah.. engkau datang tanpa tegur, tanpa sapa, hanya mata teduh dan senyum indah yang selalu menenangkan hati, menguatkan hati dan meyakinkan hati,,,

seperti katamu :: Tidaklah berjarak, karena ia selalu mempertemukan kita, yakinlah pada hatimu, bahwa aku selalu ada dihatimu, dan kamu selalu ada hatiku, karena keyakinanmulah yang akan mengantarkan kita kepada masa depan...

Dear mata teduh dan senyum indah yang selalu menenangkan hati...


Bojonegoro


Ummu Zahrotin





.







Antropologi Kampus

Jumat, 08 Februari 2013
Posted by AvocadoFload


ANTROPOLOGI KAMPUS
Antropologi secara bahasa berasal dari kata anthropos yaitu manusia, sedangkan logs yaitu ilmu. antropologi merupakan suatu ilmu yang pembahasannya membicarakan seputar manusia seperti perilaku, kebudayaan,agama, ras, bahasa dan aspek-aspek material maupun non material lainnya dari manusia.Secara garis besar antropologi dibagi menjadi 2 macam, yaitu antropologi fisik dan budaya.
Kampus berasal dari bahasa latin, campus yang berarti lapangan luas. Dalam pengertian modern kampus berarti sebuah daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung universitas. Kampus merupakan tempat belajar  mengajar berlangsungnya misi dan fungsi perguruan tinggi. tempat berinteraksi antara dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa. Kampus boleh dikatakan miniatur negara karena di dalamnya ada poklitik dan kebudayaan yang bermacam-macam.
kampus sebagai lingkungan akademis terdiri dari berbagai warna kehidupan ada yang berperan sebagai dosen, mahasiswa, pegawai. yang menjadi peran paling penting dan ciri utama sebuah kampus adalah dosen dan mahasiswa yang merepresentasikan adanya hubungan saling bertukar informasi atau pengetahuan.
Antropologi kampus pada dasarnya berusaha menjelaskan bagaimana kehidupan (manusia) dalam lingkungan kampus, khususnya mahasiswa sebagai pemeran utama.

TIPOLOGI MAHASISWA (GAYA HIDUP MAHASISWA)
sebagai kader PMII kita harus mengetahui beberapa tipolgi mahasiswa, setiap mahasiswa memiliki gaya atau tipe yang berbeda, kita sebagai kader PMII harus mmpu menempatkan diri kita pada golongan yang seperti apa. berikut tipologi mahasiswa:
1.  Hedonis = mahasiswa yang hidup dengan mengikuti perkembangan zaman, gaul, populer.
2. Akademis (pemikir) = golongan mahasiswa yang memanfaatkan status kemahasiswaannya sebagai waktu untuk menimba ilmu.
3. Aktivis = mahaisswa yang ikut dan katif pada organisasi.
4. Apatis = sikap acuh tak acuh, tak mau tahu tentang kondisi sosial dan politik dikampus.
5. Humoris = mahasiswa yang memanfaatkan waktunya sebagai masa liburan, mendapatkan kebebasan dari perhatian orang tua.
6. Mahasiswa study oriented = tipikal mahasiswa yang selalu rajin masuk kuliah dan melaksanakan tugas akademik, mendapat nilai bagu, cepat lulus.
7. Mahasiswa agamis = tipikal mahasiswa kemana-mana membawa al-quran, berpakaian ala orang arab, menjaga jarak dengan lawan jenis.
8. Mahasiswa santai apa adanya = tipikal mahasiswa yang tidak banyak berfikir, menjalani kehidupan apa adanya, tidak banyak memikirkan kuliah.
9. Mahasiswa mencari cinta
10. Mahasiswa jomblo tidak laku-laku
11.  Mahasiswa tidak jelas
12. Mahasiswa gadungan
13. Mahasiwa abadi.

KAMPUS DAN PMII
kampus adalah ruang kaderisasi bangsa. Kampus memiliki pemerintahan dan rakyat, oleh karananya kita akan menemukan berbagai kelompok yang akan bertaruh dalam memperebutkan eksistensi di kampuas.
Benturan ideologi antar gerakan mahasiswapun akan terjadi dikampus, inilah yang menjadikan kehidupan di kampus menjadi sangat kondusif. Sejarah mencatat bahwa perubahan-perubahan mendasar di negara ini juga berangkat dari komunitas-komunitas intelektual kampus. Kampus sebagai laboratorium demokrasi indonesia
Kampus memiliki pemerintahan BEM atau SEMA, PEMIRA sebagai momentum mengakselerasi perubahan-perubahan yang dianggap penting oleh gerakan mahaiswa dengan segala karakteristik perjuangannya.
PMII sebagai organisasi ekstra kampus membina dan mendistribusikan kader-kadernya untuk aktif dalam lembaga-lembaga kampus, agar kader PMII bisa menempa dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.dan disinilah PMII akan emakin meneguhkan perjuangannya dalam menyalurkan aspirasi mahasiswa di segala lapisan baik akademisi, organisatoris hingga preman kampus.


Kadin Bojonegoro, 7 februari 2013

oleh: Ummu Zahrotin